KEMURAHAN HATI DAN PRIORITAS YANG TEPAT

 @Papi Daniel Alexander 

KEMURAHAN HATI DAN PRIORITAS YANG TEPAT

Suatu hari ada telp salah sambung masuk ke handphone saya, dan langsung ada suara yang bertanya "Bapak masih butuh tenaga untuk jual bakso?" Istri saya yang mengangkat telp tersenyum dan bilang salah sambung, tapi kemudian  saya bicara dengan orang ini: "Kamu tutup nanti saya yang telp balik" maksudnya supaya saya yang bayar pulsanya jadi saya bisa bicara panjang lebar tentang Tuhan Yesus. Saya langsung telp balik, orang ini kaget waktu saya mengenalkan diri sebagai pendeta, saya ajak dia ngobrol. 

Kejadiannya ini terjadi tahun 2017 yang lalu, ketika seorang muda yang bernama Abai Tambunan hidup tanpa arah, mencari pekerjaan di pabrik bakso, karena ingin meneruskan kuliah tapi tidak punya biaya, tanpa tidak direncanakan dan memang tidak kenal sebelumnya bisa salah sambung ke hand phone saya. Selesai ngobrol saya langsung bilang jangan kerja di pabrik bakso, saya akan biayai semua kuliahnya sampai lulus. 

Kesaksian Abai Tambunan 
Suatu ketika pada saat selesai ibadah di Bondowoso, saat makan malam, papa [PdtDaniel Alexander] memperkenalkan semua anak-anaknya, ketika giliran saya diperkenalkan, keluar dari ucapan papa, "ini anakku nanti dia jadi Dosen" dalam hati saya mengamini setiap kata dan doa dari papa itu.

Sejak hari itu semua pemberian papa selalu saya jaga dan saya peluk, saya niatkan benda-benda [tas] itu mengantarkan saya pada yang saya inginkan, "Dalam Nama Tuhan Yesus semua terwujud" dan hidup saya  memang saya upayakan jadi berkat seperti teladan papa Daniel, khususnya untuk mahasiswa-mahasiswa yang doanya perlu dijawab. 

Suatu ketika waktu di Surabaya, papa Daniel tanya "nak kamu kok tidak pernah minta uang makan?" Lalu saya bilang pa, saya malu pa minta itu, dikasih uang kuliah saja dan lain lain saya sudah berterima kasih". Papa tanya jadi kamu makan pakai apa? Saya jawab "saya kerja sama orang jadi badut ultah (MC macak badut hidung merah )". Haaaaah jadi badut , emang bisa ? Kamu kan batak papi tertawa, tapi setelah itu papi bilang apa yang bisa papi bantu? Saya katakan, saya butuh alat sulap pa, biar punya usaha sendiri tidak kerja lagi sama orang.

Saya masih ingat seketika papi kasih uang 2.5 juta untuk beli alat sulap, akhirnya saya jadi badut profesional sembari kuliah, yang mengantarkan saya keliling malang raya, pernah dipanggil di kota batu, Dau, Dampit, Gondanglegi, Nongko jajar, Bromo, Pasuruan, bahkan pernah mengisi acara di Sidoarjo, pokoknya kadang ke rumah bang Joy , bawa banyak cerita dan sofenir ultah.

Keren papi agen nya Tuhan luar biasa, Satu hal yg saya tiru dari papi, kalau ada orang ingin mengubah hidup jangan lama-lama membantunya, supaya orang itu tidak lupa akan ide-idenya.

Saya sudah menyelesaikan S2 di Malang bidang pendidikan, setelah lulus, papa Daniel membawa saya ke Nabire dan saya menjadi guru disana, kemudian Tuhan mempertemukan saya dengan jodoh di Nabire, papa Daniel yang mengurus pernikahan saya. Selang berapa tahun kemudian saya pindah ke daerah asal saya di Taruntung dan menjadi dosen disana.

Saya mengucapkan banyak terima kasih pada Tuhan, dan papa Daniel atas semua kasih yg telah diberikan, sehingga semua cita-cita dan harapan saya tercapai dan saya pun berusaha menjadi jawaban doa untuk mahasiswa-mahasiswa yang mengalami kesulitan biaya seperti saya dulu alami.  

Di sebagian besar budaya saat ini, mudah sekali untuk mengutamakan diri sendiri terlebih dahulu, menimbun semua sumber daya [uang] dan memikirkan kepentingan kita sendiri diatas kepentingan orang lain. Tetapi Tuhan Yesus memanggil kita untuk hidup dengan cara yang berbeda yaitu untuk hidup seperti yang Dia lakukan.

HIDUP DENGAN MURAH HATI DAN PRIOTITAS YANG TEPAT

Setiap kali kita memberi [murah hati]

1. Kita menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
2. Hati kita bertumbuh semakin lebar, dan semakin luas.
3. Kita mematahkan cengkeraman materialisme dalam hidup kita. 
4. Kita memenangkan peperangan dengan ego dan hati yang pelit.

Lukas 16:9 (TB) “Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.”

Tuhan ingin kita menggunakan uang kita bukan hanya untuk pribadi, tapi  untuk menolong orang lain, menjadi jawaban doa bagi orang lain, disamping "Kemurahan Hati", sikap selanjutnya untuk hidup seperti Tuhan Yesus adalah hidup dengan kesadaran akan prioritas, tahu apa yang harus didahulukan. Miliki kepekaan dengan selalu mendengar Roh Kudus bicara.   
KEMURAHAN HATI DAN PRIORITAS YANG TEPAT DALAM MENJALANI HIDUP, KEDUANYA ADALAH AWAL DAN AKHIR SEBUAH BUKU KEHIDUPAN YANG BERHASIL.


Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken
[Kesaksian Pdt Daniel Alexander dan Abai Tambunan].

Comments

Popular posts from this blog

MENJADI JAWABAN DOA

SELALU BERKATA "YA TUHAN"

KEAJAIBAN DRAMA SORGA