MENJADI JAWABAN DOA
Tahun 1977 saya ada pelayanan ke pinggiran kota Surabaya, pendetanya saya kenal dengan baik Pdt Karso Soemardi, tiba-tiba waktu saya sedang kotbah, Roh Kudus memberi perintah nanti kamu pulang naik bemo, motornya ditinggal kasih pak Karso. Saya tidak meragukan itu suara Tuhan, saya percaya saja dan langsung taat.
Selesai kotbah saya diajak makan, kemudian saya bilang Pak Karso sepeda motor saya tinggal buat pak Karso. Pak Karso menangis, dia bilang: "Den, kamu tahu sudah berapa tahun ini kami berdoa, kami tiap pelayanan keluar masuk kampung memakai sepeda ontel kemana-mana, boncengan suami isteri, walaupun kami kurus tapi kami semakin tua tidak mungkin terus menerus naik sepeda." Kemudian Pak Karso meneguhkan lagi, jadi betul kamu kasih motor ini buat kami?" Saya jawab: "ya betul, buat Pak Karso".
Sejak hari itu Tuhan rajin bicara kepada saya, dan tidak satu pun yang saya bantah karena saya mendengar dengan jelas suara Roh Kudus. Kalau hari itu saya egois dan pelit, saya akan pura-pura tuli dengan suara Tuhan, merasa sayang dengan motor saya yang didapat dengan menabung cukup lama. Maka cerita hidup saya akan berbeda, saya tidak bisa dengan mudah memberkati orang lain, yang Tuhan suruh.Efesus 2:10 (TB) Karena kita ini buatan Tuhan, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Tuhan sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Seringkali kita menuntut Tuhan menjawab doa kita, konsep ini harus kita ubah mulai hari ini jadilah jawaban doa buat banyak orang dengan tidak jemu-jemu berbuat baik, sehingga kita bisa menghapus air mata banyak orang di sekitar kita dan nama Tuhan Yesus dimuliakan.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
[Kesaksian Pdt Daniel Alexander]
Niken.


Comments
Post a Comment