KUASA PENERIMAAN YANG MERUBAH HIDUP
Kesaksian Julio : Saya Julio saat ini berusia 26 tahun dan adik saya Mitra usia 22 tahun. Tahun 2017 mama saya meninggal, karena sakit dimulai awalnya jatuh di kamar mandi, terus ada syaraf kejepit di tulang belakang mama, tidak lama kemudian mama ada kista di rahim, dan terakhir meninggal divonis sakit paru-paru. Waktu mama meninggal saya baru lulus SMA.
Setelah mama meninggal 40 hari, papa kena serangan jantung, jadi harus pasang "ring" akibatnya papa sudah tidak bisa bekerja lagi. Otomatis ekonomi keluarga kena dampaknya, saya sebagai anak laki-laki harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami tinggal di Karawang, saya kerja serabutan apa saja yang bisa menghasilkan uang saya lakukan, apalagi waktu itu Mitra adik saya baru masuk SMA.
Pernah saya kerja mencuci mobil TAXI, dari malam jam 22.00 sampai subuh jam 04.00, sebanyak 8 mobil tiap malam dan bayarannya cuma Rp 50.000,- tanpa dikasih makan, kadang saya cuma makan gorengan untuk menghemat, beruntung kalau ada teman yang baik kasih makan, ada juga supir yang baik hati kasih tip. Itupun tidak cukup untuk biaya hidup. Selama 4 bulan bekerja sepanjang malam sampai akhirnya saya tidak bisa berjalan karena kedua kaki saya kena kutu air dari air sabun cucian mobil. Saya keluar cari kerja lain lagi.
Setelah mama meninggal 40 hari, papa kena serangan jantung, jadi harus pasang "ring" akibatnya papa sudah tidak bisa bekerja lagi. Otomatis ekonomi keluarga kena dampaknya, saya sebagai anak laki-laki harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami tinggal di Karawang, saya kerja serabutan apa saja yang bisa menghasilkan uang saya lakukan, apalagi waktu itu Mitra adik saya baru masuk SMA.
Pernah saya kerja mencuci mobil TAXI, dari malam jam 22.00 sampai subuh jam 04.00, sebanyak 8 mobil tiap malam dan bayarannya cuma Rp 50.000,- tanpa dikasih makan, kadang saya cuma makan gorengan untuk menghemat, beruntung kalau ada teman yang baik kasih makan, ada juga supir yang baik hati kasih tip. Itupun tidak cukup untuk biaya hidup. Selama 4 bulan bekerja sepanjang malam sampai akhirnya saya tidak bisa berjalan karena kedua kaki saya kena kutu air dari air sabun cucian mobil. Saya keluar cari kerja lain lagi.
Tahun 2023 papa meninggal dunia, tinggal kami berdua di rumah yang sangat-sangat sederhana dan rumah yang kami tempati adalah tanah sengketa, berulangkali kami diusir, tapi karena tidak tahu mau tinggal dimana lagi, jadi kami tetap bertahan.
Saya punya kakak rohani di gereja namanya Bunga, saya suka sharing ke dia, ternyata Bunga cerita masalah hidup saya ke temannya lagi, teman ini punya kenalan pendeta nawarin saya kalau mau ikut pendeta ini di Bandung, maka akan dikuliahkan sambil bekerja, tapi cuma 1 orang. Saya tidak mungkin meninggalkan Mitra, jadi saya menawarkan adik saya saja yang dikuliahkan, orang ini minta nomer WA saya.
Saya punya kakak rohani di gereja namanya Bunga, saya suka sharing ke dia, ternyata Bunga cerita masalah hidup saya ke temannya lagi, teman ini punya kenalan pendeta nawarin saya kalau mau ikut pendeta ini di Bandung, maka akan dikuliahkan sambil bekerja, tapi cuma 1 orang. Saya tidak mungkin meninggalkan Mitra, jadi saya menawarkan adik saya saja yang dikuliahkan, orang ini minta nomer WA saya.
Suatu hari ada yang telpon saya ngajak makan sambil ngobrol, awalnya saya takut, tapi akhirnya saya datang menemui, ternyata saya bertemu dengan Vicky anak Papi Daniel dan dia yang mengenalkan saya dengan Papi Daniel. Dan saya langsung di kontak Papi Daniel yang mengajak saya dan Mitra ke Nabire, walaupun belum pernah bertemu langsung, Papi serius mengirim tiket untuk kami berangkat. Akhirnya saya dan Mitra berangkat karena ingin kehidupan yang lebih baik.
Sampai di Nabire awalnya saya kost dan kerja di toko isi ulang air galon, kebetulan tokonya deket sama rumah pak Edo, akhirnya saya ditawari tinggal bersama beliau. Puji Tuhan saya senang sekali, sekarang saya dapat keluarga baru yang baik seperti orang tua sendiri.
Kesaksian Pdt Daniel Alexander
Saya mau cerita pada tanggal 3 Agustus 2024 dapat berita ada 2 kakak beradik yatim piatu bernama Julio usia 25 tahun dan Mitra usia sekitar 21 tahun, Mereka tinggal di pondok yang tidak layak untuk manusia.
Karena mereka tidak punya hand phone jadi lama sekali baru bisa kontak, setelah saya kontak mereka, saya tanya apa kalian jadi mau ikut papa ke Nabire? Jawaban mereka membuat saya menangis "kami tidak punya pilihan", akhirnya tanggal 13 Agustus 2024 mereka tiba di Nabira, kami terima mereka sebagai keluarga lalu mereka bisa bekerja dengan baik, setelah hampir satu tahun 13 Agustus 2025 kemaren mereka WA saya seperti ini:
Sampai di Nabire awalnya saya kost dan kerja di toko isi ulang air galon, kebetulan tokonya deket sama rumah pak Edo, akhirnya saya ditawari tinggal bersama beliau. Puji Tuhan saya senang sekali, sekarang saya dapat keluarga baru yang baik seperti orang tua sendiri.
Kesaksian Pdt Daniel Alexander
Saya mau cerita pada tanggal 3 Agustus 2024 dapat berita ada 2 kakak beradik yatim piatu bernama Julio usia 25 tahun dan Mitra usia sekitar 21 tahun, Mereka tinggal di pondok yang tidak layak untuk manusia.
Karena mereka tidak punya hand phone jadi lama sekali baru bisa kontak, setelah saya kontak mereka, saya tanya apa kalian jadi mau ikut papa ke Nabire? Jawaban mereka membuat saya menangis "kami tidak punya pilihan", akhirnya tanggal 13 Agustus 2024 mereka tiba di Nabira, kami terima mereka sebagai keluarga lalu mereka bisa bekerja dengan baik, setelah hampir satu tahun 13 Agustus 2025 kemaren mereka WA saya seperti ini:
“Pah.. hari ini tahun pertama aku di nabire, makasih banyak ya pah.. makasih papah udah ajak aku sama Mitra kesini walaupun papah saat itu sama sekali ngga kenal aku sama Mitra, aku sekarang sudah mulai berkembang, dapat kehidupan yang lebih baik juga. Puji Tuhan aku disini dikelilingi orang-orang yang baik.. maaf kalau aku jarang kontak papah karena aku orangnya introvert dan ngga terbuka pah.. semoga papah sehat selalu ya pah"
Roma 15:7 (TB) Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Tuhan
BETAPA HEBATNYA KUASA PENERIMAAN YANG BISA MERUBAH NASIB ORANG, DARI KISAH HIDUP JULIO DAN MITRA KITA BELAJAR MUSUH UTAMA INJIL ADALAH ORANG PELIT
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken

Comments
Post a Comment