SEPERTI ITUKAH CARA MENGAMPUNI ORANG?
SEPERTI ITUKAH CARA MENGAMPUNI ORANG?
Ada satu orang yang saya kenal, istriku juga kenal dan banyak orang yang mengenal dia.
Kira-kira 2 tahun yang lalu tiba-tiba dia menjelek-jelekkan saya habis-habisan dan menceritakan kepada hampir semua orang yang saya kenal, istri saya juga ikut mendengar omongan sampah itu.
Orang yang menjelekkan saya tersebut awalnya begitu baik dengan saya, bahkan pernah ke Nabire 2 kali dan tinggal di rumah kami. Menanggapi hal itu saya tidak bereaksi apa-apa, walaupun orang-orang menyuruh saya untuk bicara.
Tanggal 3 Juni 2024 yang lalu dia menghubungi saya untuk titip barang. Di samping saya ada orang yang tahu betul tentang orang yang menjelek-jelekkan saya ini. Dia marah mengapa saya mau dititipi barang. Saya berkata: *"saya tidak pernah menganggap dia pernah bersalah kepada saya". Orang di samping saya kaget, seperti itukah cara mengampuni.
1 Korintus 6:11 (TB) Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Tuhan kita.
Tidak ada seorang manusia yang bisa melakukan pembenaran ini.
Hanya oleh Kuasa Darah Yesus yang membasuh, membersihkan dosa kita.
Kita dianggap tidak pernah berbuat dosa. Jadi pada waktu kita bertobat, hidup dalam kebenaran, kita dianggap tidak pernah berbuat dosa.
SAYA BELAJAR MEMPRAKTEKAN FIRMAN INI KEPADA MEREKA YANG BERBUAT SALAH KEPADA SAYA: MENGAMPUNI DAN MENGANGGAP TIDAK PERNAH BERBUAT SALAH KEPADA SAYA.
Saya terima barang itu dan saya lakukan permintaannya. Hati saya bersih tidak ada perasaan apa-apa; marah, sakit hati atau jengkel. Oleh sebab itu hiduplah dalam kebebasan, kemenangan, kebenaran, dan pembenaran yang Tuhan sudah kerjakan.
Maka hidup kita menjadi lega.
Kita sering memberi salam "Shalom" untuk semua orang, artinya hidup dalam damai, tidak ada cacat.
Kunci menghadapi gosip, perkataan buruk, perkataan fitnah dan jahat dari orang lain, jangan diterima, maka yang dia perkataan itu akan kembali ke pengirimnya yaitu orang itu sendiri.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
[Kesaksian Pdt Daniel Alexander]
Niken.


Comments
Post a Comment