YANG MEMBELI SEOLAH-OLAH TIDAK MEMILIKI APA YANG DIBELI

 @Papi Daniel Alexander

 


YANG MEMBELI SEOLAH-OLAH TIDAK MEMILIKI APA YANG DIBELI

Kesaksian pribadi selama sepuluh tahun awal kami menikah ada tiga kali, kami harus pindah rumah karena masa kontraknya habis. Pernah kami diberi waktu kira-kira 10 hari untuk segera pindah, waktu itu tanggal 6 Januari 1994 kami harus pindah, kami seisi keluarga ada 9 orang, saya sudah siap-siap barang yang mau dibawa sudah mulai di paking. Malam itu isteri saya bisa tidur nyenyak, saya yang belum bisa tidur, karena memikirkan tidak tahu harus pindah ke mana? Banyak rumah yang cocok tapi yang tidak cocok harga sewanya. Tepat pada tanggal 5 Januari 1994 kurang satu hari saya harus pindah, Tuhan luar biasa sediakan rumah pengganti, sehingga kami bisa langsung menempati rumah sewa yang baru. 
Selama 10 tahun awal pernikahan kami pindah-pindah rumah sampai empat kali. Kami tidak pernah beli hanya kontrak. Yang hebat isteri saya tidak pernah mengeluh atau protes, tetap tenang, tidur nyenyak setiap harus pindah rumah. Setelah Tuhan menguji kami 3x masalah tempat tinggal, akhirnya saya bisa lulus ujian. Dan Tuhan berkati kami luar biasa sehingga bisa membeli banyak rumah dan semua rumah atau tanah yang saya beli tidak ada yang memakai nama saya, hampir semua memakai nama orang lain, rumah itu semua untuk ditempati banyak orang yang butuh tempat tinggal dan tidak satu pun saya minta uang sewa, semua gratis.

Rumah yang sekarang kami tempati di Nabire itu bukan rumah saya, saya juga lupa punya siapa. Ada begitu banyak rumah yang kami beli di Nabire dan di luar Nabire.

Awal kami masuk Nabire, Roh Kudus berkata: "Daniel jangan sekali-kali rumah yang kamu beli memakai nama sendiri" saya cuma tersenyum rumah satu saja belum punya. Karena kami masih menumpang waktu itu.

Puji Tuhan! Sampai hari ini sudah sekitar 50 rumah yang kami beli tidak ada satu pun memakai nama pribadi, tapi memakai nama yayasan PESAT atau orang lain. Pada suatu hari ada orang yang tidak suka dengan pelayanan saya, jadi saya dipanggil ke kantor Dewan. Di situ saya di sidang, ada orang marah-marah berkata: "Tidak mungkin pendeta china kesini, tidak berbisnis." Di situ ada  petugas dari pertanahan bapak almarhum Yusak dari Toraja, dia yang mengurus semua surat-surat tanah. Dia yang membela saya, dia berdiri dan berkata: diam dahulu, saya orang yang mengurus semua surat-surat tanah yang dibeli pak Daniel di Nabire dan tidak ada satu pun yang memakai nama Pendeta Daniel Alexander.

Roh kudus juga wanti-wanti saya, jangan membeli tanah milik orang Papua asli. Saya awalnya tidak tahu maksud Roh Kudus, tapi setelah kejadian saya di sidang di Dewan saya baru tahu, Tuhan punya maksud luar biasa supaya saya tidak disalahkan oleh penduduk asli di sana. Saya juga berkata kepada penduduk asli Papua jangan jual rumah atau tanah, itu untuk warisan anak cucu kalian kelak.


WAKTUNYA SINGKAT, PERGUNAKAN DENGAN BAIK SETIAP YANG ADA DALAM HIDUP  KITA, BUKAN UNTUK RASA NYAMAN DAN AMAN YANG SALAH, BIARLAH RASA TENANG KITA HANYA ADA DALAM YESUS KRISTUS.


1 Korintus 7:30 (TB) dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli

Amin, Tuhan Yesus memberkati.

[Kesaksian Pdt Daniel Alexander]
Niken.

Comments

Popular posts from this blog

MENJADI JAWABAN DOA

SELALU BERKATA "YA TUHAN"

KEAJAIBAN DRAMA SORGA