*GEREJA BAWAH TANAH DI TIONGKOK*

 *GEREJA BAWAH TANAH DI TIONGKOK*

Pengalaman pribadi ketika Tuhan mengutus saya ke Tiongkok Januari 1982, awalnya saya tidak mau berangkat ketika 3 orang memberitahu saya untuk berangkat pada akhir November 1981 karena jujur saya takut, waktu itu belum ada hubungan diplomatik dan baru 6 tahun Tiongkok dibuka untuk umum.

Saya pergi ke bukit doa Ungaran, saya berdiskusi dengan Tuhan.

*Waktu saya lagi merenung, Tuhan bertanya, Den, kamu dengar suara air di bawah situ ada aliran sungai kecil, kira-kira kalau ada orang membendung sungai itu airnya berhenti tidak? Saya jawab tidak, karena pasti akan mencari jalan lain untuk bisa dilalui air sungai itu. Kalau sepertinya tidak ada jalan kamu ke Tiongkok, karena teman orang Malaysia tidak jadi berangkat karena urusan izin, tapi ada jalan lain, kamu harus berangkat.*

Akhirnya saya minta peneguhan dari Tuhan, kalau ada tiket pesawat ke Tiongkok maka saya berangkat, walaupun dalam hati saya tidak berharap berangkat.

TIba-tiba ada orang yang mendengar kalau saya mau ke Tiongkok, berkata mau mensponsori tiket, Karena dia dan keluarga punya beban untuk Tiongkok tapi tidak ada kesempatan ke sana jadi dananya bisa dialihkan untuk saya berangkat, akhirnya saya bisa berangkat ke Tiongkok dan itu pengalaman yang dahsyat buat saya, sehingga merubah konsep saya dalam melayani Tuhan.

Pada masa itu Tiongkok, dengan sistem pemerintahan komunis masih sangat ketat pengawasan terhadap rakyatnya, di mana orang-orang tidak boleh berkumpul lebih dari 20 orang dengan durasi waktu hanya 30 menit maksimal. Saya menyaksikan sendiri dan dibuat takjub dengan Roh Kudus.

Dengan keterbatasan alat komunikasi, mereka tidak pernah saling berkabar untuk bertemu di mana, jam berapa. Bahkan ada beberapa yang tidak saling kenal. Tetapi luar biasa, mereka bisa bertemu di suatu tempat, yaitu di pinggir sungai, di depan toko roti, didalam bis kota, dibangku panjang sebuah taman, dan lain- lain. Mereka bertemu, berbagi dan saling menguatkan serta membaca bersama-sama surat Paulus.

Mereka menghidupi firman Tuhan di 1 Korintus 14:26:

Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu:

  • Yang seorang mazmur.
  • Yang lain pengajaran.
  • Penyataan Tuhan.
  • Karunia bahasa roh.
  • Karunia untuk menafsirkan bahasa roh.

*TETAPI SEMUANYA ITU HARUS DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBANGUN.*

 

*Pimpinan Gereja Bawa Tanah [Underground Church] yaitu: Ko Yae She Shui saat saya tanya: "Apakah tidak takut ada penyusup, penghianat yang akan melaporkan ke para tentara komunis dan di gerebek?"*


Jawabnya adalah: *"Kami tidak takut, karena hanya anak Tuhan yang bisa dengar dan tahu suara Roh Kudus yang memberi tahu di mana akan ada tempat kebaktian, serta jam berapa, Jadi para tentara komunis tidak bisa tahu karena tidak bisa dengar suara Roh Kudus."*

Wow luar biasa!! Betapa dahsyatnya kalau kita semua bisa memiliki kepekaan mendengar, dipimpin dan dikuasai Roh Kudus, gereja Tuhan akan kuat bersatu, mengerjakan misi Tuhan di bumi.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.

[Kesaksian Pdt Daniel Alexander]

Niken.

Comments

Popular posts from this blog

MENJADI JAWABAN DOA

SELALU BERKATA "YA TUHAN"

KEAJAIBAN DRAMA SORGA