HIDUP DENGAN EMPATI YANG TINGGI
KESAKSIAN Pdt Daniel Alexander HIDUP DENGAN EMPATI YANG TINGGI Kira-kira tahun 2013 Malam itu saya hendak pulang ke Nabire, sedang menunggu jemputan tapi jalannya macet, saya ada di Mall Ciputra, seperti kebiasaan saya bicara sama Roh Kudus untuk mempertemukan dengan orang-orang yang butuh pertolongan, tiba-tiba saya bertemu mahasiswi yang mukanya sedang bingung. Saya dekati dan memulai menyapa, mengenalkan diri saya pendeta, saya sendirian. Akhirnya dia bercerita sedang bingung karena dia sedang hamil dan pacar yang menghamili tidak mau bertanggung jawab. Saya menanyakan orang tuanya ada di Sulawesi Utara, dia sedang kuliah semester 3 di Jakarta dan tinggal dengan tantenya. Setelah saya dapat nomer telp mamanya, saya minta dihubungkan untuk bicara. Setelah telpon diterima, mamanya marah-marah: "anak kurang ajar dikuliahin susah payah, tapi bikin malu keluarga", intinya mamanya tidak mau menerima anaknya, dan tidak mau urusan lagi dengan anaknya karena malu. Demikian juga d...